Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Selamat beribadah puasa. Mohon maaf lahir dan bathin.

Minggu, 05 Februari 2012

Paparan Ozon Turunkan Kualitas Sperma


img 
Kualitas sperma dipengaruhi oleh banyak hal, dari makanan yang dimakan, aktifitas fisik yang dilakukan, hingga pengaruh lingkungan. Peneliti menemukan bahwa paparan ozon di atmosfir juga mempengaruhi proses perkembangan sperma pada pria.

Sebuah penelitian terhadap pria yang tinggal Los Angeles menemukan bahwa paparan ozon dapat menurunkan kualitas sperma. Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Environmental Health Perspectives ini bisa menambah pemahaman mengenai penyebab infertilitas pada pria.

Penelitian ini menganalisis sampel air mani yang dikumpulkan dari bank sperma di Los Angeles dan membandingkannya dengan kualitas udara.

Para peneliti menemukan bahwa paparan ozon tingkat tinggi di dekat rumah para pendonor berdampak buruk terhadap kualitas air mani. Dampak dari polutan itu ditemukan mampu mempengaruhi seluruh siklus perkembangan sperma dalam tubuh (spermatogenesis).

"Kami menemukan hubungan terbalik antara paparan ozon dan konsentrasi sperma pada semua titik yang diteliti. Data kami menunjukkan bahwa sperma rentan terhadap paparan racun dalam seluruh periode spermatogenesis," kata peneliti, Rebecca Z. Sokol seperti dilansir Altpenis, Jumat (13/1/2012).

Penelitian ini juga menganalisis polutan lain seperti nitrogen dioksida, karbon monoksida dan partikel halus lainnya. Masing-masing polutan udara tersebut diyakini mampu mempengaruhi produksi sperma, tetapi tidak ada mempengaruhi kepadatan sperma.

Apa yang menyebabkan ozon mempu menurunkan produksi sperma masih belum jelas. Paparan ozon diketahui menyebabkan tekanan oksidatif yang diketahui mengganggu fungsi testis dan sperma.

Paparan ozon dapat menyebabkan reaksi peradangan, baik dalam saluran kelamin pria atau membentuk bahan kimia beracun yang beredar dalam tubuh. Keduanya diduga dapat menyebabkan penurunan konsentrasi sperma.

"Banyak temuan yang menunjukkan potensi bahaya dari lingkungan terhadap sistem reproduksi. Beberapa di antaranya melaporkan penurunan jumlah sperma di negara-negara industri tertentu. Keabsahan temuan ini memang masih menuai kontroversi. Namun sebagian besar peneliti setuju bahwa penurunan kualitas air mani ini mungkin terkait dengan lokasi geografis," imbuh Sokol.

Sumber

0 komentar: