Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Selamat beribadah puasa. Mohon maaf lahir dan bathin.

Sabtu, 26 Februari 2011

Begini Cara Mengurangi Efek Radiasi Ponsel


img
Dampak radiasi ponsel masih kontroversial, ada yang mengatakan berbahaya namun tak sedikit yang kemudian membantahnya. Kalaupun benar berbahaya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampaknya. Ini dia caranya.

Bagi manusia moderen yang aktivitas sehari-harinya tidak mungkin lepas dari ponsel, penelitian badan organisasi dunia (WHO) pada Mei 2008 terdengar cukup menggembirakan. Dikatakan dalam kesimpulannya, penggunaan ponsel dipastikan tidak meningkatkan risiko kanker otak secara signifikan.

Namun beberapa penelitian berikutnya mengungkap bahaya lain dari radiasi ponsel. Di antaranya bisa memicu impotensi pada pria, kanker payudara pada wanita serta Gangguan Permusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) pada anak-anak.

Sebenarnya radiasi apa pun, besar atau kecil bisa berdampak pada tubuh manusia. Cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak radiasi ponsel, seperti dikuti dari Time, Jumat (25/2/2011) sebagai berikut:

1. Gunakan perangkat tidak langsung dari ponsel seperti hands free atau bluetooth
Cara paling mudah untuk mengurangi dampak radiasi ponsel adalah menggunakan perangkat yang tidak langsung ke ponsel seperti hands free atau bluetooth.

Cara ini menjauhkan pemancar sinyal dari otak di kepala, namun tidak bisa mencegah risiko impotensi selama masih dikantongi di celana. Perangkat bebas genggam nirkabel, misalnya bluetooth juga masih memancarkan radiasinya sendiri meski lebih sedikit.

2. Manfaatkan layanan pesan singkat (SMS)
Radiasi yang dipancarkan saat berkirim pesan singkat lebih sedikit dibandingkan saat menerima atau melakukan panggilan suara. Selain itu, posisi ponsel saat berkirim pesan berada lebih jauh dari kepala dibandingkan saat telepon.

3. Jangan simpan ponsel di bawah bantal
Meski sedang tidak digunakan, ponsel dalam posisi stand by (tetap menyala) masih memancarkan radiasi agar selalu terhubung dengan jaringannya. Meletakkan ponsel di bawah bantal saat tidur akan mendekatkannya dengan kepala sehingga otak akan terpapar radiasi sepanjang malam.

4. Jangan simpan ponsel di kantong baju atau celana
Otak bukan satu-satunya organ tubuh manusia yang terpengaruh oleh radiasi ponsel. Penelitian membuktikan, radiasi bisa mempengaruhi kualias sperma pria dan meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita. Untuk mengurangi risiko tersebut, ada baiknya ponsel disimpan di tas kecil yang bisa dijinjng ke mana-mana.

5. Gunakan casing (tutup) antiradiasi
Berbagai produk untuk mengurangi radiasi ponsel banyak ditawarkan di pasaran, mulai dari stiker antiradiasi hingga casing khusus untuk ponsel cerdas yang radiasinya cukup tinggi. Sebuah pengujian independen yang dilakukan majalah Wired menunjukkan, beberapa merek casing antiradiasi mampu mengurangi radiasi hingga 66,7 persen.

Baca Selanjutnya...

Jangan Abaikan Radang Tenggorokan

img

Radang tenggorok bisa disebabkan infeksi virus atau kuman, disertai daya tahan tubuh yang lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif pada radang yang disebabkan oleh kuman.



Radang tenggorokan atau pharyngitis, adalah suatu penyakit radang yang menyerang batang tenggorok. Penyakit yang kerap disebut radang tenggorok itu ditandai adanya penebalan atau pembengkakan dinding tenggorokan, berwarna kemerahan, ada bintik-bintik putih, disertai adanya rasa sakit menelan.


Untuk kasus radang tenggorok yang ringan, terkadang makan makanan yang sehat seperti sayur-sayuran dengan buah-buahan yang kaya vitamin bisa menolong meredakan radang. Gejala radang tenggorok acapkali merupakan pratanda penyakit flu atau pilek.

Radang Tenggorok atau Pharyngitis ada dua macam, yakni akut dan kronis:
1. Pharyngitis akut.
Radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri tenggorok dan kadang disertai demam dan batuk.

2. Pharyngitis kronis.
Radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, biasanya tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokan.

Penyebab

http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=986&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a9f2d374

Radang Tenggorokan

   1. Virus, sekitar 80 persen sakit tenggorokan disebabkan oleh virus yang dapat menyebabkan demam
   2. Batuk dan pilek atau lendir (ingus) dapat membuat tenggorokan teriritasi.
   3. Virus coxsackie (hand, foot and mouth disease).
   4. Alergi juga dapat menyebabkan iritasi tenggorokan ringan yang bersifat kronis (menetap).
   5. Bakteri streptokokus. Dapat diketahui dengan kultur tenggorok. Tes ini umumnya dilakukan di laboratorium menggunakan hasil usap tenggorok pasien. Dan, adanya gejala klasik dari kuman streptokokus seperti nyeri hebat saat menelan, terlihat bintik-bintik putih, muntah-muntah, bernanah pada kelenjar amandelnya, disertai pembesaran kelenjar amandel.
   6. Difteri
   7. Merokok.


Gejala Radang Tenggorokan

Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri tenggorokan dan nyeri menelan. Selaput lendir yang melapisi tenggorokkan yang mengalami peradangan berat atau ringan akan tertutup selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah.

Gejala Lain

   1. Demam
   2. Pembesaran kelenjar getah bening di leher
   3. Peningkatan jumlah sel darah putih.
   4. Gejala tersebut bisa ditemukan pada infeksi karena virus maupun bakteri, tetapi lebih merupakan gejala khas untuk infeksi karena bakteri.


Mengidentifikasi Penyebab Radang Tenggorokan

Pada kasus ringan karena infeksi virus tidak harus ke dokter karena cukup diberi obat penghilang rasa sakit atau demam. Pada kasus tertentu yang bukan disebabkan karena virus mungkin perlu dilakukan pemeriksaan dokter.

Sebelum memberi pengobatan, sangat penting bagi para dokter untuk mencari penyebab radang tenggorokan guna menegakkan diagnosa yang benar dengan tujuan mencegah pemberian antibiotik yang tidak tepat bagi sebagian besar penderita radang tenggorokan karena dapat menimbulkan organisme yang resisten terhadap antibiotik.

Infeksi Tenggorokan Tidak Harus Terapi Antibiotika

Untuk infeksi tenggorokan adanya demam tinggi, ingus atau lendir yang berwarna hijau atau kuning merupakan gejala dari perjalanan infeksi virus, sebagian besar dokter seringkali memberikan terapi antibiotika. Padahal kondisi tersebut bukan merupakan indikasi pemberian antibiotika. Kecuali kasus dengan demam tinggi, pada saat hari ke 3-5 bisa dipertimbangkan pemberian antibiotika.

Sebelum melakukan pengobatan atau meresepkan obat, sangat penting kita mengetahui penyebab radang tenggorokan guna mencegah pemberian antibiotik yang tidak tepat, yang seringkali terjadi pada kasus radang tenggorokan karena dapat menimbulkan kuman yang resisten terhadap antibiotik.

Untuk mengetahui penyebab radang tenggorokan harus dilakukan pemeriksaan cermat pada tenggorokan dan kelenjar getah bening di leher. Selanjutnya, dengan test usap tenggorok untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri. Pemeriksaan lab ini perlu dilakukan jika ada dugaan diagnosis radang tenggorokan yang disebabkan bakteri streptokokus berdasarkan temuan klinis dan epidemiologis, dan pasien belum mengkonsumsi antibiotik.

Selain itu, juga perlu dilakukan pemeriksaan sensitivitas terhadap antibiotik pada pasien yang alergi terhadap penisilin karena adanya bakteri streptokokus yang resisten terhadap erytromisin.

Jangan sampai si penderita meminum obat antibiotik sebelum dia mengetahui seberapa imun tubuhnya dan juga harus memeriksakan radang tenggorokan yang dideritanya ke dokter untuk mengetahui berat-ringannya penyakit. Bila radang tenggorokan disebabkan oleh alergi, si penderita sebaiknya selalu menjaga tubuh tetap prima jangan asal minum-minuman dan makan-makanan yang membuat tenggorokan sakit.

Sebagian besar kasus, keluhan ini akan mereda dengan sendirinya. Untuk membantu meringankan rasa sakit, dokter biasanya memberikan obat yang bersifat pain reliever. Misalnya asetaminofen (parasetamol) atau ibuprofen yang dapat membantu mengatasi rasa sakit dan demam. Berkumur dengan air garam hangat juga bisa membantu. Bisa juga dengan obat kumur anestetik atau anesthetic throat gargle.

FDA (Food and Drug Administration) atau lembaga pengawasan makanan & obat AS memberikan catatan, bahwa obat kumur Chlorhexidine Gluconate (CG) hasil uji klinis memiliki aktivitas antimikrobial untuk pembilasan oral atau mulut. Hasilnya, dari sampel microbial plaque yang diteliti, telah memperlihatkan pengurangan jumlah bakteri secara umum, baik aerob maupun anaerob yang berkisar 54-97 persen selama penggunaan CG.

Selain itu, penggunaan CG sebagai pembilas oral selama 6 bulan tidak menunjukan adanya perubahan yang nyata di dalam resistensi bakteri, pertumbuhan berlebihan dari organisme berpotensi opurtunis atau lain perubahan di dalam ekosistem microbial oral. Dan, tiga bulan pasca penggunaan CG dihentikan. Banyak bakteri di dalam plaque yang kembali ke tingkat base line,--bakteri plaque tidak resistens. Oleh karena itu, CG bisa dipergunakan sebagai alternatif meredakan radang tenggorokan maupun sariawan.

Komplikasi Jangan Diremehkan.
Nyeri tenggorokan kerapkali diabaikan, karena pada umumnya ringan. Padahal pada sebagian kasus, sekitar 10-20 persen jika dibiarkan berlarut-larut, radang ini bisa memicu munculnya penyakit lain. Hampir semua orang pernah mengalami nyeri tenggorokan. Namun, tidak banyak yang memeriksakan ke dokter sebelum nyeri tenggorokannya menjadi parah. Bahkan, biasanya penderita baru pergi ke dokter saat radang parah atau nyaris tidak sanggup lagi menelan makanan.

Radang tenggorokan sebenarnya bukanlah nama penyakit, tetapi hanya gejala dari berbagai penyakit yang muncul. Dalam terminologi kesehatan, radang tenggorokan biasa disebut dengan sore throat atau Pharyngitis. Keluhan yang muncul bervariasi, dari sekadar rasa gatal di tenggorokan sampai nyeri berat sehingga menelan ludah pun terasa menyakitkan. Tidak sampai di situ saja, stres dan kerja berlebihan dapat memperlemah sistem pertahanan tubuh dan memicu infeksi tenggorokan. Penyebab radang tenggorokan ada bermacam-macam antara lain infeksi virus, infeksi bakteri, alergi dan iritasi.

Pharyngitis karena virus dan bakteri dapat ditularkan melalui ludah, yang menyebar saat batuk (drooplet infection) atau melalui tangan atau barang pribadi penderita yang terkontaminasi. Rata-rata masa inkubasi radang tenggorok antara 2-5 hari. Namun bila disebabkan virus, masa inkubasinya berkisar antara 3 hari hingga 2 minggu. Infeksi yang disebabkan virus influenza bersifat menular dan sangat mudah tersebar. Pada kondisi ini, peradangan berlangsung sekitar tiga sampai sepuluh hari. Umumnya, peradangan terasa lebih berat pada pagi hari dan akan membaik seiring berjalannya hari.

Biasanya disertai rasa lemas, menurunnya nafsu makan, demam, dan batuk. Sakit tenggorokan juga ditemukan pada infeksi virus lainnya seperti bisul dan campak. Tubuh memerlukan satu minggu untuk membangun antibodi untuk menghancurkan virus-virus tersebut. Infeksi Mononucleosis, atau yang umumnya disebut Mono disebabkan Virus Epstein Barr, dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh.Virus ini memengaruhi sistem limpa sehingga menyebabkan pembesaran pada amandel dan muncul bercak putih pada permukaannya. Selain itu, juga terjadi pembengkakan pada pembuluh di leher.

Infeksi seperti ini biasanya menimbulkan sakit tenggorokan yang parah, sehingga membuat si penderita kesulitan bernapas. Virus ini juga menyebabkan kelelahan luar biasa yang dapat berlangsung lebih dari enam minggu. Terkadang virus ini juga menyerang hati dan menyebabkan sakit kuning. Walaupun Mono diberi nama panggilan Kissing Disease, ia tidak hanya bisa ditularkan melalui ludah. Penularan juga dapat terjadi dari mulut ke tangan, kemudian dari tangan ke mulut atau dari penggunaan handuk atau alat-alat makan bersama.

Untuk bakteri, yang paling umum dan paling serius dalam hal komplikasi adalah grup A betahemolitis streptococcus. Bakteri ini menyebabkan penyakit strep throat dan diasosiasikan dengan kerusakan klep di jantung (demam rematik) dan ginjal (nephritis), tonsillitis, radang paru, sinusitis, dan infeksi telinga. Penyebab sakit tenggorokan yang lain adalah laryngo-pharyngeal reflux (LPR). Pada penderita alergi biasanya mengalami sakit di tenggorokan pada pagi hari saat asam lambung naik ke atas dan masuk bagian belakang tenggorokan. Pada tenggorokan terasa ada benjolan dan berasa asam. Penderita sering mengeluarkan dahak untuk membersihkan tenggorokan.

Oleh karena itu, alangkah bijaknya jika pasien maupun dokter, untuk tidak mengabaikan atau membiarkan nyeri radang tenggorokan menjadi parah hingga menyebabkan komplikasi.



Penulis
Prof. dr. Helmi, SpTHT-KL (K)
Tulisan ini juga dipublikasikan di Jurnal Kedokteran Indonesia Medicinal

Sumber

Baca Selanjutnya...

Senin, 21 Februari 2011

Penyebab Kanker Paru Tidak Hanya dari Rokok

Kanker paru tak hanya dipicu oleh rokok saja. Memang selain perokok aktif, perokok pasif pun berisiko terhadap kanker ini. Faktor gender dan hormon juga bisa menjadi penyebabnya.


Hubungan antara rokok dan kesehatan paru memang sudah tidak asing lagi. Itu tidak lain karena rokok tembakau mengandung lebih dari 4.000 zat kimia dan sebagian besar merupakan zat karsinogenik atau zat yang dapat menyebabkan kanker. Dua zat karsinogenik utama dalam rokok tembakau adalah nitrosamine dan polycyclic aromatic hydrocarbon.

Namun, sebenarnya rokok bukan satu-satunya penyebab kanker paru. Meskipun merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90 persen kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70 persen pada wanita. Semakin banyak rokok yang diisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru.

Ada lagi penyebab lain yaitu zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard, dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok. Sekitar 10-15 persen penderita kanker paru pada pria dan 5 persen pada wanita disebabkan oleh hal ini.

 
Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tapi ikut menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok aktif. Perokok pasif atau orang yang ikut menghirup asap rokok yang berasal dari perokok dalam jangka waktu yang lama juga mempunyai risiko menderita kanker paru. Penelitian menunjukkan, perokok pasif ini mempunyai risiko menderita kanker paru 24 persen lebih besar daripada mereka yang tidak merokok. Merokok pasif, menurut studi WHO, mengakibatkan 379.000 kematian akibat penyakit jantung, 165.000 infeksi pernafasan bawah, 36.900 asma, dan 21.400 kanker paru-paru.

Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ernst Johannis Manuhutu SpP(K) mengatakan, penyebab kanker paru bukan hanya karena merokok, banyak faktor lain yang memengaruhi. "Faktor gender dan hormon juga bisa menjadi penyebabnya," tandasnya.

Faktor lainnya, lanjut dia, misalnya polusi udara, terutama zat adenokarisinoma dan karsinoma sel alveolar. Namun, biasanya terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya seperti tuberkulosis dan fibrosis.

Gejala kanker paru-paru, kata Ernst, tergantung kepada jenis, lokasi dan cara penyebarannya. Biasanya gejala utama adalah batuk yang menetap. Penderita bronkitis kronis yang menderita kanker paru-paru sering kali menyadari bahwa batuknya semakin memburuk. Dahak bisa mengandung darah. Bahkan, jika kanker tumbuh ke dalam pembuluh darah di bawahnya, bisa menyebabkan perdarahan hebat.

Gejala yang timbul kemudian adalah hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan dan kelemahan. Kanker paru sering kali menyebabkan penimbunan cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura) sehingga penderita mengalami sesak napas. Jika kanker menyebar di dalam paru-paru, bisa terjadi sesak napas yang hebat, kadar oksigen darah yang rendah dan gagal jantung.

Ernst mengungkapkan, masa orang terkena kanker paru-paru ini adalah sangat lama yaitu sekitar 10-15 tahun. Jika sejak berusia 15 tahun orang sudah merokok, kemungkinan pada usia sekitar 35 atau 40 tahun orang itu menderita kanker paru-paru.

Diagnosis pada kanker paruparu dibuat berdasarkan jenis tipe sel, dan tanda-tanda cukup. Satu cara yang bisa digunakan adalah mengonsumsi antioksidan yang merupakan senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas dengan jalan melindungi sel-sel tubuh, khususnya paru-paru.

Namun, cara ini adalah jalan terakhir dan bukan pengobatan yang 100 persen menghambat atau mencegah penyakit kanker. Ini hanya untuk mengurangi risiko penyakit kanker.

Ada beberapa antioksidan yang dapat dikonsumsi yaitu vitamin A, C, dan E dalam bentuk food suplemen. Antioksidan ini melindungi paru-paru terhadap oksidasi dan kerusakan oleh fraktur (fr). Beberapa jenis makanan seperti kedelai, tahu, tempe, dan oncom juga mengandung senyawa genistein yang merupakan antioksidan dan antitumor kuat, yang dapat menstimulasi sistem imun.

Mekanisme kerjanya adalah menstimulasi pulihnya sel-sel tumor menjadi sel normal, khususnya pada kanker paru-paru. Teh hijau yang mengandung bioflavonoid Epi-Gallo Catechin Gallat juga merupakan antioksidan terkuat yang aktivitasnya 10 kali lebih kuat daripada vitamin C.

Ada beberapa jenis pengobatan terhadap penyakit ini, yakni operasi, kemoterapi dan radiasi. Spesialis paru dari RSUP Persahabatan Dr Ahmad Hudoyo SpPD FCCP mengatakan, jenis pengobatan ini disesuaikan dengan jenis kanker, tingkat perluasan atau penyebarannya pada saat didiagnosis, dan keseluruhan kondisi kesehatan penderita.

"Untuk derajat I dan II biasanya operasi, sedangkan derajat III dan IV dapat dilakukan tindakan kemoterapi, radioterapi, kombinasi keduanya atau terapi target," katanya.

Operasi merupakan tindakan pengobatan utama pada tahap awal kanker. Pasien yang tidak dapat menjalani operasi bisa beralih ke radioterapi. Tingkat kesembuhan penyakit kanker paru-paru masih sangat bagus jika masih pada tahap awal. Masalahnya, kanker sangat jarang terdeteksi pada tahap ini.

Kalau sel kanker sudah menyebar ke daerah lain, pilihan pengobatannya adalah kemoterapi dan radioterapi. Jika kanker menghalangi aliran udara utama, bisa digunakan laser untuk membekukan tumor atau tetap membuka aliran udara dengan sebuah stent atau tabung.

Baca Selanjutnya...

Penyebab Kanker Paru di Sekitar Kita

cancer 
Menurut menshealth.about.com yang medicastore kutip, kanker paru adalah kanker yang berawal dari paru-paru, bukan yang menyebar ke paru-paru. Di Amerika Serikat sendiri, menurut the American Cancer Society, pada tahun 2006 terdapat 174.470 kasus baru kanker paru. Dari jumlah tersebut, 92.700 diantaranya dialami oleh pria. Kanker paru sendiri ditenggarai menjadi penyebab 28 % kematian akibat kanker di Amerika.

Kanker paru sangat mematikan & angka harapan hidupnya juga rendah. Diperkirakan di Amerika Serikat, hanya terdapat 330.000 survival kanker paru jangka panjang. Setidaknya 60 % dari pasien yang didagnosa kanker paru meninggal dalam waktu kurang dari 1 tahun & 75 % meninggal dalam waktu kurang dari 2 tahun.

Diagnosa dini kanker paru akan meningkatkan angka harapan hidup. Jika kanker paru telah ditemukan sebelum menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lainnya, maka angka harapan hidup selama 5 tahun adalah sebesar 49 %.

Penyebab Kanker Paru
Merokok merupakan penyebab utama dari kanker paru. Penelitian sejak tahun 1950 telah menunjukkan hasil tersebut. Rokok sendiri mengandung 4000 bahan kimia, yang banyak diantaranya telah diidentifikasi sebagai penyebab kanker. Seseorang yang merokok lebih dari 1 bungkus sehari, mempunyai resiko untuk terkena kanker paru-paru sebanyak 20-25 kali lebih besar dibandingkan mereka yang tidak. Ketika seseorang berhenti merokok, maka resikonya pun akan menurun & bahkan setelah 15 tahun berhenti merokok, resiko untuk terkena kanker paru-paru akan sama dengan mereka yang tidak pernah merokok.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, 90 % penyebab kanker paru-paru disebabkan oleh rokok. Sedangkan resiko untuk terkena kanker paru-paru pada perokok, berhubungan dengan hal seperti berikut :
  • Jumlah rokok yang dikonsumsi setiap hari.
  • Usia saat awal mulai merokok.
  • Lama merokok.
Berikut penyebab kanker paru selain rokok, seperti yang medicastore ambil dari emedicinehealth.com :
  • Perokok pasif. Diperkirakan 3000 kematian karena kanker paru yang terjadi setiap tahun di Amerika Serikat, terjadi pada perokok pasif.
  • Polusi udara dari kendaraan bermotor, pabrik dll. Paparan polusi udara tersebut dapat meningkatkan resiko untuk terkena kanker paru. Dan para ahli juga sependapat bahwa terkena paparan polusi udara tersebut dalam jangka panjang juga mempunyai resiko yang sama untuk terkena kanker paru, seperti pada perokok pasif.
  • Paparan asbestos. Terkena paparan asbestos dapat meningkatkan resiko untuk terkena kanker paru sebesar 9 kali. Sedangkan kombinasi dari paparan asbestos & merokok dapat meningkatkan resiko untuk terkena kanker paru sebesar 50 kali.
  • Penyakit paru seperti TB (tuberculosis) & PPOK (penyakit paru obstruktif kronis) juga dapat meningkatkan resiko untuk terkena kanker paru. Seseorang yang menderita PPOK mempunyai resiko 4-6 kali lebih besar untuk terkena kanker paru, meskipun tidak ada efek merokok (aktif & pasif).
  • Paparan radon. Radon adalah produk lain dari Radium, yang merupakan hasil dari uranium. Radon bisa terdapat udara. Resiko kanker paru akan meningkat bila terkena paparan radon dalam jangka panjang, meskipun belum diketahui angka sebenarnya. Sama seperti dengan paparan asbestos, perokok yang terkena paparan radon juga akan meningkat resikonya untuk terkena kanker paru.
  • Jenis pekerjaan tertentu yang rentan untuk terkena paparan arsenik, kromium, nikel, hidrokarbon aromatik & eter juga dapat meningkatkan resiko untuk terkena kanker paru.
Gejala & Penanganan Kanker Paru
Gejala kanker paru yang medicastore ambil dari netdoctor.co.uk adalah sebagai berikut :
  • Batuk kronis (batuk dalam waktu lama & berkepanjangan).
  • Sesak napas yang semakin memburuk.
  • Kehilangan berat badan.
  • Rasa Lelah yang berlebihan.
  • Adanya rasa nyeri yang sering dirasakan didaerah dada atau tempat lain (dapat disebabkan karena kanker sudah menyebar ke tulang).
paru-paruSalah satu gejala signifikan adanya kanker paru adalah batuk darah atau disebut juga dengan haemoptysis. Hal ini dapat menjadi pertanda awal adanya kanker. Seseorang yang mengalami batuk darah, sebaiknya langsung konsultasi ke dokter untuk mengetahui penyebabnya, terlebih lagi bila ia seorang perokok yang berusia diatas 40 tahun.

Untuk penanganan kanker paru, biasanya dokter akan memberikan terapi berdasarkan beberapa faktor, seperti kondisi kesehatan keseluruhan, tingkat atau jenis stadium dari kankernya serta jenis terapi yang tersedia. Pilihan terapi yang dilakukan dapat terdiri dari satu atau lebih jenis terapi, termasuk diantaranya prosedur operasi, kemoterapi, radiasi atau menggunakan obat target.

Berikut adalah beberapa pilihan terapi kanker paru, yang medicastore ambil dari mayoclinic.com :

Stadium Terapi yang dilakukan
I                      Operasi, kadang kemoterapi
II                     Operasi, kemoterapi, radiasi
IIIA                  Kombinasi antara kemoterapi & radiasi, terkadang juga operasi
IIIB                  Kemoterapi, kadang radiasi
IV                    Kemoterapi, obat target, percobaan klinis, perawatan pendukung

Pencegahan Kanker Paru
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah terkena kanker paru, tetapi ada beberapa hal yang dapat membantu untuk mengurangi resiko terkena kanker paru, seperti berikut ini yang medicastore ambil dari mayoclinic.com :
  • Jangan merokok. Banyak perokok yang mulai merokok sejak usia remaja, oleh karena itu mulailah percakapan dengan anak anda mengenai rokok & bahayanya, sehingga dapat mengatasi tekanan dari teman sebayanya.
  • Bila sudah merokok, maka berhentilah merokok. Berhenti merokok akan mengurangi resiko untuk terkena kanker paru, bahkan bila sudah merokok dalam jangka waktu lama.
  • Hindari menjadi perokok pasif. Jika tinggal atau bekerja dengan seorang perokok, dorong mereka untuk berhenti merokok atau setidaknya  merokok di luar ruangan.
  • health
  • Hindari terkena bahan yang dapat menyebabkan kanker di tempat kerja. Gunakan perlindungan yang disarankan saat bekerja dengan bahan kimia.
  • Konsumsi makanan yang kaya akan buah & sayuran. Sebaiknya hindari mengkonsumsi suplemen/vitamin sebagai pengganti buah & sayuran karena tidak mempunyai efek menyehatkan yang sama. Sebagai contoh, para peneliti mencoba mengurangi resiko kanker paru pada perokok berat dengan cara memberikan suplemen beta karoten, ternyata hasilnya menunjukkan adanya peningkatan kanker pada perokok tersebut.
  • Hindari konsumsi alkohol, bila tidak, batasi konsumsinya. Untuk wanita sebaiknya tidak lebih dari 1 gelas perhari, sedangkan untuk pria tidak lebih dari 2 gelas sehari. Bagi yang sudah berusia diatas 65 tahun, sebaiknya batasi tidak lebih dari 1 gelas sehari.
  • Olahraga. Lakukan aktifitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari. Dapat dimulai dengan perlahan baru kemudian ditingkatkan secara bertahap. Bersepeda, berenang & berjalan merupakan pilihan olahraga yang baik.
Sumber
Baca Selanjutnya...